
TMN/MYANMAR – Setidaknya 40 orang tewas dan lebih dari 50 orang terluka ketika junta mengebom festival Buddha di Myanmar barat laut, menurut laporan kantor berita Irrawaddy, Selasa (7/10).
Beberapa anak termasuk di antara korban tewas dan terluka dalam serangan pada Senin (6/10), di mana pasukan paralayang junta menjatuhkan bom pada acara peringatan lilin anti-rezim di dekat sebuah desa di Kecamatan Chaung-U, Wilayah Sagaing.
“Sepengetahuan saya, 40 orang tewas, termasuk lima orang dari (gerakan non-kekerasan dan pejuang perlawanan yang melindungi wilayah tersebut). Sisanya adalah warga sipil,” kata seorang warga laki-laki yang dikutip kantor berita tersebut.
Serangan udara junta militer Myanmar menewaskan 40 orang, termasuk anak-anak, dan melukai 80 lainnya di kota Chaung U. Insiden ini terjadi saat warga menghadiri festival bulan purnama Thadingyut dan demonstrasi anti-junta. Bom dijatuhkan dari paralayang bermotor, menambah daftar kekerasan dalam perang saudara yang melanda Myanmar sejak kudeta 2021.
Jenazah para korban berserakan akibat ledakan, sehingga menyulitkan identifikasi, tambahnya.
Pasukan paralayang menjatuhkan dua bom lagi beberapa menit kemudian di lokasi tersebut, katanya.
Festival itu diadakan untuk merayakan Festival Cahaya Myanmar, yang dirayakan pada bulan purnama Thadingyut, bulan ketujuh dalam kalender lunar Myanmar.
RED / Source : AntaraNews