“Jabatan bukanlah warisan”, Demikian Pesan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dalam Pidatonya Saat pimpin Upacara Bendera HUT RI ke 80
TMN/BANDUNG — Upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia dilaksanakan dengan khidmat di Lapangan Gasibu Bandung, Sabtu (17/8). Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi bertindak sebagai inspektur upacara, menyampaikan amanat yang sarat makna tentang arti kemerdekaan, cita-cita pendiri bangsa, serta tantangan pembangunan di masa kini.
Dalam pidatonya, KDM menekankan bahwa kemerdekaan sejati adalah terbebas dari segala bentuk keterbelakangan, termasuk hak atas tanah, udara bersih, air yang layak, dan pendidikan yang setara bagi seluruh rakyat.
“Kemerdekaan adalah membebaskan. Membebaskan rakyat atas hak tanahnya, udara bersih, sinar matahari, dan air yang bisa dinikmati semua tanpa membahayakan,” ujarnya.
Lebih jauh, KDMmenegaskan pentingnya pembangunan yang berpihak pada rakyat, khususnya dalam bidang pendidikan. Pendidikan menurutnya bukan sekadar gedung sekolah atau jumlah guru, melainkan proses membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berkarakter dan berdaya saing.
“Pembangunan harus diarahkan untuk sebesar-besarnya kepentingan rakyat. Pendidikan adalah kunci kesetaraan, tanpa membedakan si kaya dan si miskin. Semua anak Jawa Barat berhak mendapatkan pendidikan yang layak dari negara,” tegasnya.
Gubernur mengingatkan bahwa kemerdekaan adalah amanah besar dari para pahlawan yang harus dijaga dan diwujudkan oleh penerus bangsa.
“Jabatan bukanlah warisan, tetapi titipan yang harus dikelola demi kemakmuran rakyat. Sekali merdeka, tetap merdeka,” pungkasnya.
Upacara berlangsung tertib dan khidmat, diikuti oleh unsur Forkopimda, ASN, TNI/Polri, pelajar, serta masyarakat umum yang memadati kawasan Gasibu.
RED / JumAd / Humas Biro BIA Jabar
