SEKELOMPOK PRIA DI TANGSEL DISEKAP DENGAN MODUS JUAL BELI MOBIL
TMN/TANGERANG – Rumah dua lantai di Jalan Eboni 2, Kelurahan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan diduga menjadi lokasi penyekapan dan penganiayaan tiga pria. Sebelumnya viral di media sosial bahwa ada sejumlah pria yang disiksa setelah hendak membeli mobil secara COD. Tampak tiga orang sedang mengoleskan cairan yang diduga balsam ke tubuh korban satu sama lain. Ketiga korban tersebut juga terlihat memiliki luka di bagian punggung yang diduga merupakan bekas cambukan atau siksaan. Terkutif dari Akun IG wargajakarta.id.
Peristiwa ini bermula pada Jumat, 10 Oktober lalu pukul 20.30 WIB. Korban yang merupakan pasangan suami istri ini bertemu tersangka N di sebuah angkringan di Jagakarsa dengan maksud untuk melakukan jual beli mobil minibus tahun 2021. Dalam pertemuan tersebut, Pak Sutriun juga ditemani oleh dua orang lainnya. Korban kemudian membayar uang DP senilai Rp49 juta yang ditransfer ke rekening N.
Saat sedang memesan makanan, tersangka N dan juga pelaku lainnya ini langsung merampas handphone dan juga tas korban. Tersangka lalu mengatakan kepada para korban agar kooperatif. Selanjutnya di dalam mobil mata para korban ini ditutup kain hitam lalu dibawa ke rumah tersangka MA. Setibanya di lokasi penutup mata para korban ini kemudian dibuka lalu mereka ini dimasukkan ke kamar di lantai dua.
Saat ini Polisi telah menangkap Sembilan tersangka dalam kasus penyekapan dan penyiksaan dengan modus jual beli mobil di Pondok Aren, Tangerang Selatan. Peristiwa ini terjadi di sebuah rumah pada Sabtu, 11 Oktober dini hari. Kapitul Humas Polda Metro Jaya Brigjen Pol Arisam Indradi dalam keterangan pada Kamis 16 Oktober menuturkan polisi sudah menahan sembilan tersangka tersebut.
Adapun mereka adalah MAM berusia 41 tahun, NN berusia 52 tahun, VS berusia 33 tahun, HJE berusia 25 tahun, S berusia 35 tahun, APN berusia 25 tahun, Z berusia 34 tahun, I dan MA berusia 39 tahun. Dari hasil penyelidikan dan penyidikan korban dalam peristiwa ini ternyata berjumlah empat orang. Satu di antaranya adalah perempuan yang kemudian melarikan diri dari rumah penyekapan lalu membuat laporan polisi di Polda Metro Jaya.
RED