
Transmetronews.com – Hingga akhir September 2025, data kasus keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG) menunjukkan jumlah korban dan kasus yang signifikan, dengan beberapa lembaga merilis data yang berbeda seiring berjalannya waktu.
Dari Tanggal data akhir hasil pantauan CISDI dari per 17 Januari hingga 18 September 2025 telah ada peningkatan jumlah data yang mengalami keracunan di beberapa daerah di Indonesia. Yang terlansir dari BBC News adalah

Rincian Data Sementara Menurut Data BGN Dan JIPPI, dan Ringkasan data kasus keracunan MBG per 25 September 2025:
5.914 korban: Badan Gizi Nasional (BGN) melaporkan jumlah ini hingga 25 September 2025.
6.452 anak: Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat jumlah ini hingga 21 September 2025.
70 kasus dan 5.360 penderita: BGN melaporkan jumlah ini sebagai akumulasi kasus sejak Januari hingga September 2025.
Beberapa insiden keracunan yang terjadi selama September 2025 di antaranya:
Kebumen, Jawa Tengah: Ratusan pelajar mengalami keracunan setelah mengonsumsi soto yang diduga basi.
Bandung Barat, Jawa Barat: Lebih dari 1.300 siswa menjadi korban keracunan.
Sumbawa, Nusa Tenggara Barat: Setidaknya 130 siswa mengalami keracunan.
Sebagai tanggapan atas maraknya kasus ini, evaluasi menyeluruh terhadap program MBG telah diserukan oleh beberapa pihak, termasuk DPR. Polisi juga telah menginvestigasi beberapa insiden untuk menyelidiki penyebabnya. Bahkan Presiden Prabowo akan segera memanggil BGN dan pejabat terkait guna membenahi program nasional ini agar lebih baik ke depannya.
Dan Pihak Badan Gizi Nasional pun akan memperbaiki sistemnya, hal ini tersampaikan dalam video permintaan maaf yang di sampaikan oleh wakail Kepala BGN Nunik Dayeng.
RED / Berdasar dari berbagai Sumber