
Ilustrasi Jaringan Internet
TMN/IPTEK – Berdasarkan data Cable.co.uk dan We Are Social (Februari), tarif internet di Indonesia mencapai US$ 0,41 per Mbps atau sekitar Rp 6.809, jauh lebih mahal dibanding negara tetangga seperti Malaysia (Rp 1.494), Filipina (Rp 2.325), dan Singapura (Rp 498).
Secara global, Indonesia menempati posisi ke-12 dengan tarif internet termahal, bahkan melampaui Amerika Serikat dan Inggris.
Sementara itu, negara-negara Asia seperti Vietnam, Tiongkok, dan Korea Selatan mampu menyediakan layanan cepat dengan harga sangat terjangkau, hanya sekitar US$ 0,05 per Mbps.
Namun, mahalnya tarif tersebut tidak diimbangi dengan performa jaringan.
Menurut Speedtest Global Index (Agustus), kecepatan internet fixed broadband Indonesia hanya 39,88 Mbps (peringkat 116 dunia), sedangkan mobile broadband 45,01 Mbps (peringkat 83 dunia).
Bandingkan dengan Singapura yang menjadi pemimpin dunia untuk internet kabel dengan kecepatan 394,3 Mbps dan Thailand di urutan ke-9 dunia (262,42 Mbps).
Kondisi ini menegaskan kesenjangan besar antara harga dan kualitas layanan internet di Indonesia, yang masih tertinggal jauh dari negara-negara tetangga di Asia Tenggara.
RED