Kajian Sesar Lembang yang Berpotensi Memicu Gempa Berkekuatan M=6.8 Karena Ada Peningkatan Aktivitas Seismik
TMN/BANDUNG – Hasil pemodelan peta tingkat guncangan (shakemap) oleh BMKG dengan skenario gempa dengan kekuatan M=6,8 dengan kedalaman hiposenter 10 km di zona Sesar Lembang (garis hitam tebal), menunjukkan bahwa dampak gempa dapat mencapai skala intensitas VII-VIII MMI (setara dengan percepatan tanah maksimum 0,2 – 0,4 g) dengan diskripsi terjadi kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Dinding tembok dapat lepas dari rangka, monument/menara roboh, dan air menjadi keruh.
Menanggapi itu, BMKG mengkhawatirkan hal tersebut sebagai pertanda pembuka akan potensi gempa yang lebih kuat atau besar,
“Fenomena seperti ini yang dikhawatirkan adalah gempa pembuka (fore shocks). Saya tidak katakan peningkatan aktivitas ini akan memicu gempa kuat, karena belum dapat diprediksi kapan gempa besar akan terjadi. Tapi dari tiga tipe gempa, salah satu tipenya itu adalah gempa kuat yang didahului oleh aktivitas gempa pembuka ” ujar Ditektur BMKG Daryono.

Sebagai tambahan, BMKG mencatat gempa pertama terjadi pada 29 Juni 2025 di Kota Cimahi dengan magnitudo 2,7. Disusul gempa bermagnitudo 1,8 pada 24 Juli, magnitudo 2,1 pada 28 Juli, magnitudo 1,9 pada 14 Agustus, magnitudo 1,8 pada 15 Agustus, dan magnitudo 2,3 pada 19 Agustus 2025.