
Dewan Pers RI Bersama Dedi Mulyadi Gubernur Jawa BArat
TMN/JAKARTA – Belakangan ini ramai jadi pembicaraan public mengenai keresahan atas kebijakan gubernur jawa barat yang sekan menyulikan badan usaha pers untuk bekerja sama dengan instansi. Dikalangan orang media ini selalu jadi topik pembicaraan tentang kebijakan anggaran yang 50 milyar menjadi 3 milyar untuk kerjasama dengan pers.
Dewan Pers Republik Indonesia, Mengundang Kang Dedi Mulyadi untuk memberi tanggapan tentang keresahan yang beredar di dunia badan usaha media, melalui obrolan talkshow Suara Demokrasi Dewan Pers antara Ketua Dewan Pers dan Dedi Mulyadi mengungkapkan : Obrolan ini dikutif dari kanal youtube Dewan Pers Republik Indonesia Yang langsung dipandu oleh ketua dewan pers, Komarrudin Hidayat saat berbincang dengan Kang Dedi Mulyadi.
Ketua Dewan Pers “Kita ngobrol-ngobrol lah ya, Kang, selama ini kan ada berapa komentar ee Kang Dedi itu aktif sekali berkomunikasi dengan masyarakat, tidak menggunakan staf, tidak menggunakan humas pers, tapi ya dengan ee apa ya apa istilahnya itu dengan media Anda sendiri. Nah, ini bagi sementara kalangan wartawan ini membunuh peran pers.”
Kalau gini seakan-akan pers tidak diperlukan kalau semua gubernur begini caranya. Gimana mengomentari pandangan itu, Kang?”
Kang Dedi Mulyadi,” Iya. Sebenarnya bukan membunuh Pers, tapi mempermudah Pres, dulu kalau wartawan ingin mendapat informasi dari pejabat itu kan harus nunggu di depan kantornya berjam-jam ya. Setelah nunggu berjam-jam ee pemimpinnya keluar ternyata tidak berkomentar. Atau nunggu juru bicara menyampaikan didramatisasi sedemikian rupa sehingga menjadi kelihatan beribawa. Informasi begitu penting tapi lama. Pertanyaannya adalah informasi pemimpin tuh penting dan harus cepat.. Hm. .. Kenapa? Karena dia tugasnya melayani publik.” Papar KDM

Kang Dedi Mulyadi,”Publik butuh kepastian dari waktu ke waktu setiap kebijakan. Maka sekarang itu media tinggal ngutip saya pagi-pagi jam 06.30 saya sudah berceloteh. Saya menceritakan apa yang terjadi kemarin, apa yang akan dilakukan hari ini. Saya menyapa warga. Dari situ wartawan tidak usah lagi nunggu di depan rumah dinas., tidak usah nunggu rilis. Tinggal ambil berita itu menjadi berita yang bisa dikonsumsi oleh publik dan diceritakan secara terbuka.” Kata KDM
“Jadi enggak ada problem sebenarnya tentang bagaimana peran media. Ya, paling yang menjadi problem itu sebenarnya bukan di kutipan media.”
“ Yang menjadi problem adalah menurunnya jumlah anggaran kerja sama dengan media dari 50 miliar menurun jadi 3 miliar. Jadi problemnya bukan di sumber berita. Problemnya adalah di kerja sama membuat berita sebenarnya.”
Ketua Dewan Pers,”Jadi ada pihak-pihak yang merasa kehilangan pekerjaan ya?
Kang Dedi Mulyadi,”menurut saya tidak kehilangan pekerjaan. Yang ada adalah kehilangan pendapatan.”
RED / Dewan Pres RI /