09/08/2025

TRANS METRO NEWS

Wadah Aspirasi Dan Informasi Masyarakat

TRANS METRO NEWS

Memanusiakan Manusia Dalam Keragaman Bukanya Penyeragaman, Ini Seharusnya Tugas Pendidikan

TMN/IPTEK – Pendidikan,kata ini kerap kali terdengar oleh kita. Namun apa sebenarnya pendidikan itu, terkadang kita sendiri bingung untuk mendefinisikannya. Walau definisi menurut KBBI kita sendiri telah mengetahui masing-masing. Yakni KBBI mengartikan pendidikan sebagai suatu upaya terstruktur untuk membimbing dan mengembangkan individu melalui latihan dan pengajaran guna mencapai kedewasaan dan peningkatan kualitas diri. 

Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai arti pendidikan menurut KBBI:

  • Proses pengubahan sikap dan tata laku: Pendidikan berfokus pada perubahan perilaku dan karakteristik seseorang melalui berbagai cara. 
  • Mendewasakan manusia: Tujuan utamanya adalah untuk mencapai kedewasaan, baik secara fisik maupun mental. 
  • Melalui pengajaran dan pelatihan: Upaya ini dilakukan melalui proses belajar dan latihan yang sistematis. 

Yang perlu diperhatikan Setiap anak adalah pribadi unik dengan potensi dan jalan hidupnya masing-masing. Tugas pendidikan bukanlah mencetak anak-anak agar seragam, melainkan menciptakan ruang yang memungkinkan mereka bertumbuh sesuai dengan kodratnya, baik sebagai individu maupun anggota masyarakat.

Namun Bila kita perhatikan saat ini, Fungsi dan Tugas Pendidikan yang hakiki yakni memanusiakan manusia hanyalah menjadi slogan belaka, pada kenyataannya tindakan serta mentality hasil dari pendidikan belum tercermin dalam diri dan kehidupan kita sendiri. Bila telah begini tentunya ada permasalahan yang harus segera dipecahkan.

Penyelegaraan Pendidikan pastinya difasilitasi oleh Negara, namun partisifasi masyarakat sangat diperlukan untuk mengembalikan fungsi dan tugas pendidikan pada yang sebenarnya. Pendidikan tidak hanya didapat dari lembaga pendidikan, peran pendidikan dirumah pun sangat menentukan perkembangan kedewasaan manusia. Karena hal tersebut fungsi pendidikan yang berasal dari rumah menjadi tonggak dasar untuk nantinya dilanjutkan ke proses pendidikan melalu Lembaga pendidikan seperti sekolah.

Jika kita perhatikan, banyak sistem pendidikan modern masih terjebak pada paradigma lama: mengukur kecerdasan hanya lewat angka-angka dan menyeragamkan kemampuan berdasarkan standar tertentu. Akibatnya, anak yang sebenarnya memiliki bakat seni, olahraga, atau keterampilan praktis sering kali dianggap “kurang pintar” hanya karena nilainya rendah pada pelajaran tertentu. Ki Hadjar mengingatkan bahwa tugas pendidik bukanlah membatasi, melainkan menuntun agar potensi bawaan anak bisa berkembang optimal. Seorang guru ibarat tukang kebun: ia tidak bisa memaksa mawar tumbuh menjadi pohon mangga, tetapi ia bisa menyiram, merawat, dan melindungi agar bunga itu mekar sesuai kodratnya.

Di era teknologi dan keterbukaan informasi, anak-anak punya peluang besar untuk mengeksplorasi bakatnya sejak dini. Tugas pendidik dan orang tua adalah mendampingi, bukan mendikte; memfasilitasi, bukan mengendalikan. Pendidikan yang memanusiakan manusia harus memberi ruang bagi keunikan, kreativitas, dan kebebasan berekspresi. Dengan begitu, kita tidak hanya melahirkan generasi yang cerdas secara akademis, tetapi juga generasi yang bahagia, berkarakter, dan mampu memberi kontribusi nyata bagi masyarakat.

Penulis : Yusuf Nurdin

RED

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *