
SPPG LANUD HUSEIN SASTRA NEGARA 1
TRANSMETRONEWS – Program unggulan Presiden Prabowo Subianto yakni MGB atau Makan Gizi Gratis bagi anak dan ibu menyusu memang saat ini tengah diguncang oleh maraknya keracunan yang di alami anak dan ibu menyusui setelah menyantap sajian MBG dibeberapa provinsi yang ada di Indonesia. Tentunya dengan penyebab yang bervariasi.
Dari Data BGN per 25 September kemarin, jumlah anak dan ibu menyusui karena santapan MBG sudah mencapai angka 5900 lebih. Hingga akhirnya mengundang BGN untuk meminta maaf karena masih lemahnya pengawasan yang dilakukan kepada SPPG, hingga dalam video yang beredar, wakil kepala BGN, Nuniek, meminta kepada masyarakat kedepannya untuk turut mengawasi dapur-dapur SPPG di wilayahnya dan BGN membuka pengaduan 24 jam untuk masyarakat.
Program MBG bisa berjalan maksimal jika standar operasional prosedur dijalankan dengan baik. Sentra Pelayanan Pemenuhan Gizi atau SPPG atau Dapur Makan bergizi gratis harus memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. Yang lebih penting lagi adalah pengawasan selama program ini berjalan harus dilakukan.
Pendampingan dari tim kesehatan harusnya menjadi hal yang penting diperhatikan selama program ini dijalankan. Koordinasi anta SPPG dan dinas terkait harusnya dijalin dengan inten sesuai dengan SOP yang sudah ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional atau BGN.
Seperti terkuti dari tvone SPPG di Lanud Husein Sastra Nagara Bandung terus mengedepankan kualitas dan kebersihan dalam proses penyajian makanan termasuk juru masak yang telah tersertifikasi.
SPPG memastikan seluruh proses dari pemilihan bahan segar dan berkualitas hingga pengolahan makanan yang higienis dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan dan sanitasi.
Untuk memastikan kualitas dan keberhasilan program ini, setiap dapur SPPG harus menyiapkan tenaga profesional seperti ahli gizi dan relawan yang teruji serta menerapkan evaluasi ketat setiap harinya. Menu yang disajikan kepada siswa juga berganti setiap hari dan disusun oleh ahli gizi.
RED